Selamat membaca

Laman

Minggu, 27 November 2011

Sekilas Soe Hok Gie

Mahasiswa merupakan suatu golongan yang boleh dikatakan baru di Indonesia tetapi dalam perkembangannya, banyak sekali yang telah terjadi akibat kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan mereka. Pada pertengahan tahun 1960-an, golongan ini menjalankan peranan yang amat besar dalam meruntuhkan orde lama yang dipimpin Presiden Soekarno dan membangun orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto.

Di antara mahasiswa tersebut terdapat seorang pemuda bernama Soe Hok Gie. Seorang pemuda Indonesia keturunan Cina yang berperawakan kecil tapi bercita-cita besar. Ia adalah Mahasiswa di fakultas sastra Universitas Indonesia. Tentang kelahirannya, Soe Hok Gie tidak banyak menulis, hanya singkat saja ditulisnya:


“Saya dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942 ketika perang tengah berkecamuk di pasifik”

Soe Hok Gie merupakan seorang cendekiawan yang ulung yang terpikat pada ide, pemikiran dan terus menerus menggunakan akal pikirannya untuk mengembangkan dan menyajikan ide-ide yang menarik perhatiannya. Dalam pemikirannya, ia tak segan-segan mengkritik jalannya pemerintahan. Tulisan-tulisannya menggugah hati pembaca, menjadikan mereka menyokong sepenuhnya pandangan-pandangan yang ia kemukakan. Jarang ada pembaca yang tidak terpengaruh tulisan-tulisannya. kritik-kritknya dalam artikel-artikel di berbagai media massa yang kritis-tajam dapat meggetarkan hati setiap kalangan, baik yang berada dalam tampuk kekuasaan maupun yang menjadi korban perubahan politik. seperti kata-katanya:”saya tidak ingin menjadi pohon bambu, saya ingin menjadi pohon oak yang berani menentang angin”. Ia dikagumi berbagai lapisan masyarakat tetapi juga sekaligus dibenci mereka yang terkena kritik-kritiknya. bahkan, tak jarang orang yang terkena kritiknya merupakan orang terdekatnya. Seperti dikutip dari catatannya:

“Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa yang selalu benar dan murid bukan kerbau”.

Dalam pemikirannya, ia adalah golongan muda yang ditugaskan untuk memberantas golongan-golongan tua yang mengacau.seperti dikutip dalam catatannya:

“mereka generasi tua: Soekarno, Ali, Iskak, Li Kiat Teng, Eng Dje, semuanya pemimpin-pemimpin yang harus ditembak mati di lapangan banteng. Cuma pada kebenaran masih kita harapkan. Dan radio masih berteriak-teriak menyebarkan kebohongan. Kebenaran Cuma ada di langit dan dunia hanyalah palsu”.


Dalam usaha penggulingan rezim Soekarno, ia sangat berperan besar. Ia merupakan arsitek aksi “long march” mahasiswa tahun 1966. ia juga meruapakan tokoh dibalik kebangkitan angkatan 66. setelah rezim Soekarno terguling dan digantikan oleh rezim Soeharto, ia sangat berharap agar pemerintahan orde baru mengembangkan dan memperkuat keadilan sosial. Justru untuk memperkuat orde baru ia tidak segan-segan melancarkan kritikan pedas terhadap segala sesuatu yang menurut anggapannya tidak dapat dibenarkan dan tidak wajar.

Sebagai seorang manusia,dia juga mengalami suatu rasa, yaitu cinta. Sejak masih sangat muda ketika berumur 14 tahun dia sudah berfilsafat tentang cinta. Ketika menginjak usia 17 tahun dia hampir-hampir secara tandas mengambil kesimpulan , entah dari mana penalarannya, bahwa cinta itu tidak ada. Atau untuk lebih jelas cinta dalam perkawinan tidak ada, yang ada hanyalah nafsu kelamin belaka yang dibumbui cerita manis, karena itu indah. “cinta murni lebih baik masuk keranjang sampah”.

Kemudian ketika umurnya makin meningkat menjadi 19 tahun kesimpulan yang sama diberikannya pula dengan ketandasan baru dan kontan:”cinta = nafsu”, titik!.Namun ini hanya berlangsung sebentar saja, karena lama-lama dia sendiri juga menjadi sangsi.

“aku kira ada yang disebut cinta yang suci. Tapi itu cemar bila kawin. Aku pun telah pernah merasa jatuh simpati dengan orang-orang tertentu, dan aku yakin itu bukan nafsu”.

Sampai akhir hayatnya, dalam catatan hariannya disebutkan ada 3 nama perempuan yang senantiasa dikatakannya, hubungannya dengan mereka bukan hubungan biasa. Namun orang tua perempuan atau perempuan tersebut menolaknya. Dengan alasan agama lain, bangsa lain dan seterusnya. Semuanya selalu memberikan lampu merah.

”mereka orang-orang tikus ini, senang pada saya karena saya berani, jujur dan juga berkepribadian. But not more than that. Pada saat mereka sadar bahwa saya ingin menjadi in group mereka, mereka menolak”.


Namun apapun yang terjadi dia senantiasa bersiteguh untuk tetap menjadi dirinya sendiri. Kadang-kadang dia marah kepada dirinya sendiri mengapa dia harus mempedulikan semua ”manusia tikus” semacam ini. Karena itu pula dia menulis:

Manisku, aku akan jalan terus.

Membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan.

Bersama hidup yang begitu biru.


Dan juga ia menulis:

Mari sini sayangku.

Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku.

Tegaklah ke langit luas atau alam yang mendung.

Kita tak pernah menanamkan apa-apa, kita tak’kan pernah kehilangan apa-apa.


Selain sebagai seorang idealis, ia juga gemar mendaki gunung. Ia mengutip kata-kata seorang penyair bernama Walt Whitman:

“now i see the secret of the making of the best person
it is grow in the open air
and to eat and sleep with the earth”.


Ia berpikir bahwa naik gunung adalah cara untuk membentuk dirinya menjadi seorang yang terbaik. Dia bersama kawan-kawannya membentuk perkumpulan Mapala atau Mahasiswa Pecinta Alam ( Mapala UI Sekarang ).

“kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan-slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung”.Soe Hok Gie “Menaklukan Gunung Slamet”.kompas, 14 september 1967.

Dalam pemikirannya, disana seluruh bumi membuka diri, kaki langit tertancap teguh di seputar dirinya dan ia menatap kaki langit tanpa rintangan karena tidak ada yang lebih tinggi dari puncak. Disana ia merasa bersih dan ia membersihkan dirinya.

Soe Hok Gie seorang idealis, nasionalis dan seorang demonstran. Kritik-kritik yang dilontarkan oleh Soe Hok Gie dilancarkan atas pemikiran yang jujur dan itikad baik. Ia tidak selalu benar, tapi ia selalu jujur. Tetapi sayang sekali pemuda yang penuh cita-cita ini meninggal pada usia yang masih sangat muda. Yaitu pada usia 27 tahun. Ia meninggal sesuai dengan keinginannya, “bahagialah mereka yang mati muda”. Ia meninggal pada tanggal 16 Desember 1969 sehari sebelum hari ulang tahunnya. Ia meninggal di puncak Gunung Semeru akibat menghirup gas beracun dipangkuan sahabat karibnya sesama pecinta alam, Herman Lantang. Harian Kompas menyambut kematiannya dengan tulisan:

“dengan hati yang patah karena sedih kami menerima kabar tentang meninggalnya soe hok gie, ketika mendaki gunung semeru. Seorang pemuda yang luar biasa telah meninggalkan kita. Luar biasa dalam banyak hal. Cerdas, brilliant, jujur dan terbuka. Seorang idealist yang murni. Dengan perasaan keadilan yang tajam. Suatu manusia yang berjiwa bebas. Dan semuanya ini dihias dengan keberanian yang luar biasa pula”.kompas,22 Desember 1969.in memorian Soe Hok Gie.

Pada tanggal 22 Desember 1969 Soe Hok Gie dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, Jakarta, diiringi isak tangis keluarga dan gadis-gadisnya yang tak pernah tergapai dalam hidupnya. 2 hari setelah ia dikuburkan dengan alasan jauh dari keluarga, kuburannya dibongkar dan dipindahkan ke pekuburan Kober. Tanah Abang. Namun jenazahnya belum aman. Pada tahun 1975, keluarlah keputusan gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, untuk membongkar pekuburan kober karena akan dibangun suatu bangunan. Maka jenazah soe hok gie yang berupa tulang berulang, harus diangkut lagi dari sana. akhirnya pihak keluarga memutuskan unuk mengkremasi jenazahnya. Diantara kawan-kawannya yang menghadiri upacara kremasinya, ada yang kebetulan ingat kata-kata Soe Hok Gie, bahwa kalau ia meninggal, sebaiknya mayatnya dikremasi dan abunya disebarkan ke gunung. Dengan pertimbangan itu, abu jenazahnya dibawa ke gunung dan disebarkan di Gunung Pangrango, Jawa Barat.

Measkipun begitu, dalam waktu singkat dari kehidupannya, banyak sekali yang telah dilakukannya bagi bangsa dan negaranya. Hingga saat ini, harapan Soe Hok Gie tentang pemerintahan Indonesia yang bersih dari korupsi dan kehidupan politik yang tidak berpihak pada golongan, ras atau agama belum terwujud.

Soe Hok Gie

Ia adalah seorang anak muda yang berpendirian yang teguh dalam memegang prinsipnya dan rajin mendokumentasikan perjalanan hidupnya dalam buku harian. Buku hariannya kemudian diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran (1983). Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan. Dia adik kandung Arief Budiman atau Soe Hok Djin, dosen Universitas Kristen Satya Wacana yang juga dikenal vokal dan sekarang berdomisili di Australia. Hok Gie dikenal sebagai penulis produktif di beberapa media massa, misalnya Kompas, Harian Kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Sekitar 35 karya artikelnya (kira-kira sepertiga dari seluruh karyanya) selama rentang waktu tiga tahun Orde Baru, sudah dibukukan dan diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan (Bentang, 1995). Berikut Puisi-puisi nya
“Disana, di Istana sana, Sang Paduka Yang Mulia Presiden tengah bersenda gurau dengan isteri-isterinya. Dua ratus meter dari Istana, aku bertemu si miskin yang tengah makan kulit mangga. Aku besertamu orang-orang malang…” – Soe Hok Gie
Sebuah Tanya
“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”
(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”
—————————————————————
ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza
tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku
bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu
mari, sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa”
(CSD, Selasa, 11 November 1969)
Note:
15 Desember 1969, Soe Hok Gie bersama kawan-kawannya Herman Lantang, Abdul Rahman, Idhan Lubis, Aristides Katoppo, Rudy Badil, Freddy Lasut, Anton Wiyana berangkat menuju Puncak Semeru melalui kawasan Tengger. Soe Hok Gie ingin bisa merayakan ulang tahunnya yang ke 27 di atap tertinggi Pulau Jawa tersebut. Tanggal 16 Desember, di tengah angin kencang di ketinggian 3.676 meter (dari atas permukaan laut), Hok Gie, Idhan, Rahman terserang gas beracun. Hok Gie dan Idhan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dan nyawa mereka tidak sempat tertolong.
—————————————————————
Mandalawangi – Pangrango
Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku
aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
‘terimalah dan hadapilah
dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu
aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup
Jakarta 19-7-1966
—————————————————————
Pesan
Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran
Aku mengenali mereka
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi
Kawan-kawan
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?

Sejarah Singkat dan Penyebab Banjir DKI jakarta

Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

 
Banjir merupakan peristiwa yang akrab bagi kota-kota di Pantai Utara Jawa termasuk kota Jakarta.  Jakarta yang dibangun oleh Jan Pieters Z. Coen di awal abad ke 17 dengan konsep kota air (waterfront city) merupakan kota yang sangat akrab dengan permasalahan banjir sejak wal pendiriannya.
Pada waktu didirikan di tahun 1619 pada lokasi kota pelabuhan Sunda Kelapa, Batavia dirancang dengan kanal-kanal seperti kota Amsterdam dan kota-kota lain di Belanda. Secara historis semenanjung dan Teluk Jakarta memang rawan banjir akibat peningkatan debit air sungai-sungai Cisadane, Angke, Ciliwung dan Bekasi pada musim hujan. Tetapi saat itu desain ini gagal diterapkan karena tingginya sedimentasi dan rendahnya pemeliharaan saluran dan kanal.
Berbagai faktor penyebab memburuknya kondisi banjir Jakarta saat itu ialah pertumbuhan permukiman yang tak terkendali disepanjang bantaran sungai, sedimentasi berat serta tidak berfungsinya kanal-kanal dan sistem drainase yang memadai. Hal ini mengakibatkan Jakarta terutama di bantaran sungai menjadi sangat rentan terhadap banjir. Berdasarkan dokumentasi, Kota Jakarta dilanda banjir besar pada tahun 1621, 1654, dan 1918. Selanjutnya banjir besar juga terjadi pada tahun 1976, 1996, 2002, dan 2007.
Banjir Jakarta pada tahun 1996 terjadi pada seluruh penjuru kota serta nebjadi tragedi nasional yang menjadi pusat perhatian. Pada tahun 2002 dan 2007, banjir kembali melanda Jakarta dan sekitarnya dengan dampak yang lebih luas dan parah.
Banjir besar Jakarta tahun 1997 rupanya bukan hanya menciptakan tragedi nasional yang tetapi juga menarik perhatian seluruh dunia. Banjir tersebut dilaporkan menggenangi 4 Kelurahan, 745 rumah, serta mengakibatkan 2.640 orang harus mengungsi. Banjir tsb dilaporkan mencapai rata – rata tinggi 80 cm. Pada Tahun 2002 dan 2007 dilaporkan Banjir Jakarta memburuk dengan penambahan luas genangan banjir dan dampak keuangan yang lebih besar. Banjir besar tahun 2002 dilaporkan menggenangi Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Banjir tsb dilaporkan membunuh 2 orang dan 40.000 orang pengungsi. Sementara banjir pada 2 – 4 Februari 2007 mempengaruhi 60% dari wilayah Jakarta, yang menyebabkan Jakarta di bawah tanda merah panggung dan menggusur 150.000 orang. Hal ini menunjukkan bahwa dampak banjir memburuk setiap tahun karena faktor-faktor internal dan eksternal.
Penyebab banjir di DKI Jakarta, secara umum terjadi karena dua faktor utama yakni faktor alam dan faktor manusia. Penyebab banjir dari faktor alam antara lain karena lebih dari 40% kawasan di DKI Jakarta berada di bawah muka air laut pasang.  Sehingga Jakarta Utara akan menjadi sangat rentan terhadap banjir saat ini.
Selain itu secara umum topografi wilayah DKI Jakarta yang relatif datar dan 40% wilayah DKI Jakarta berada di dataran banjir Kali Angke, Pesanggrahan, Ciliwung, Cipinang, Sunter, dll. Sungai – sungai ini relatif juga terletak di atas ketinggian kawasan sekitarnya. Karena fungsi sungai – sungai ini tadinya merupakan saluran irigasi pertanian. Sedangkan kondisi saat ini kebanyakan lahan pertanian diubah menjadi perumahan dan lain – lain. Akibatnya  air secara otomatis berkumpul di kawasan cekungan di Jakarta Utara.
Berdasarkan data klimatografi di kawasan DKI Jakarta, intensitas hujan tinggi (2.000 – 4.000 mm setiap tahunnya) dengan durasi yang lama.  Hal ini merupakan sifat umum kawasan tropis lembab serta dampak dari pemanasan global. Curah hujan ini selanjutnya akan menciptakan limpasan air yang deras ketika jatuh di atas daerah tangkapan air (catchment) seluas 850 km2 di hulu Jakarta. Daerah tangkapan ini juga mencakup Cianjur, Bogor, Depok dan DKI Jakarta. Pembangunan besar – besaran di kawasan ini juga menambah debit  limpasan permukaan yang akhirnya juga menambah potensi banjir di kawasan hilir sungai.
Kondisi ini diperparah oleh kecilnya kapasitas tampung sungai saat ini dibanding limpasan (debit) air yang masuk ke Jakarta.  Kapasitas sungai dan saluran makro ini disebabkan karena konversi badan air untuk perumahan, sedimentasi dan pembuangan sampah secara sembarangan. Yang yerakhir pengaruh peningkatan pasang air laut dan penurunan tanah di Jakarta Utara juga menyebabkan daerah Jakarta Utara semakin rentan banjir.
Sedangkan penyebab banjir dari sisi faktor manusia antara lain karena tidak terintegrasinya tata kota dan tata air di Jabodetabekjur, perencanaan tata ruang yang melebihi kapasitas daya dukung lingkungan (di antaranya kurangnya tempat parkir air dan sumber air bersih) serta lemahnya implementasi tata ruang dan tata air di Jabodetabekjur.
Kompetisi dan eksploitasi pemanfaatan  lahan di kawasan Jabodetabekjur yang sedemikian cepat juga membuat konversi besar-besaran badan air dan daerah rawan banjir (sungai, rawa, situ serta sempadannya) menjadi perumahan, kawasan industri, dll.
Selanjutnya hal ini juga mengakibatkan sedimentasi sungai akibat lumpur, sampah organik dan inorganik yang disebabkan oleh pembukaan lahan tersebut. Ketidakjelasan pembagian peran dan tugas Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat dalam pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur tata air juga menyebabkan memburuknya kondisi banjir yang ada.
Terakhir faktor penyebab manusiawi banjir Jakarta ialah pengambilan air tanah yang berlebihan. Hal ini menyebabkan penurunan tanah semakin ekstrim terutama di Jakarta Utara.

Selasa, 22 November 2011

ondel-ondel



Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
Ondel-ondel yang berupa boneka besar, dibuat dari anyaman Bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya.Ondel-ondel juga memakai baju khas betawi .
Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan.Pada jaman modern ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.
Biasanya ondel-ondel di arak keliling kampung diringi musik tanjidor.

Sepak Bola

Sepak bola
Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.
Peraturan sepak bola
Peraturan resmi permainan sepak bola (Laws of the Game) Peraturan resmi sepak bola adalah:
• Peraturan 1: lapangan sepak bola
• Peraturan 2: Bola Sepak bola
• Peraturan 3: Jumlah Pemain
• Peraturan 4: Peralatan Pemain
• Peraturan 5: Wasit
• Peraturan 6: Asisten wasit
• Peraturan 7: Lama Permainan
• Peraturan 8: Memulai dan Memulai Kembali Permainan
• Peraturan 9: Bola Keluar dan di Dalam Lapangan
• Peraturan 10: Cara Mendapatkan Angka
• Peraturan 11: Offside
• Peraturan 12: Pelanggaran
• Peraturan 13: Tendangan Bebas
• Peraturan 14: Tendangan penalti
• Peraturan 15: Lemparan Dalam
• Peraturan 16: Tendangan Gawang
• Peraturan 17: Tendangan
1. Elemen contoh 2
2. Elemen contoh 3 Sudut
Selain peraturan-peraturan di atas, keputusan-keputusan Badan Asosiasi Sepak bola Internasional (IFAB) lainnya turut menambah peraturan dalam sepak bola. Peraturan-peraturan lengkapnya dapat ditemukan di situs web FIFA.
Tujuan permainan
Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan (“mencetak gol”). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri).
akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalty yang setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalty yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.Sebuah pertandingan dipimpin oleh seorang wasit dan dua orang Hakim Garis(wasit pembantu) yang mempunyai “wewenang penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu pertandingan yang telah diutuskan kepadanya” (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.selain itu juga mereka membutuhkan alat-alat untuk membantu jalannya petandingan seperti:
1. papan pengganti pemain
2. meja dan kursi
Tim
Setiap tim maksimal memiliki sebelas pemain, salah satunya haruslah penjaga gawang. Kadang-kadang ada peraturan kejuaraan yang mengharuskan jumlah minimum pemain dalam sebuah tim (biasanya delapan).
Sang penjaga gawang diperbolehkan untuk mengambil bola dengan tangan atau lengannya di dalam kotak penalti di depan gawangnya.

 Pemain lainnya dalam kedua tim dilarang untuk memegang bola dengan tangan atau lengan mereka ketika bola masih dalam permainan, namun boleh menggunakan bagian tubuh lainnya. Pengecualian terhadap peraturan ini berlaku ketika bola ditendang keluar melewati garis dan lemparan dalam dilakukan untuk mengembalikan bola ke dalam permainan.
Sejumlah pemain (jumlahnya berbeda tergantung liga dan negara) dapat digantikan oleh pemain cadangan pada masa permainan. Alasan umum digantikannya seorang pemain termasuk cedera, keletihan, kekurangefektifan, perubahan taktik, atau untuk membuang sedikit waktu pada akhir sebuah pertandingan. Dalam pertandingan standar, pemain yang telah diganti tidak boleh kembali bermain dalam pertandingan tersebut.
Lapangan permainan
Ukuran lapangan standar
Lapangan yang digunakan biasanya adalah lapangan rumput yang berbentuk persegi empat. Dengan panjang 100-110 meter dan lebar 64-75 meter. Pada kedua sisi pendek, terdapat gawang sebesar 24 x 8 kaki, atau 7,32 x 2,44 meter.
Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2×45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit (kadang-kadang 10 menit). Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.
Lama permainan standar
Sebuah pertandingan dewasa yang standar terdiri dari dua babak yang masing-masing sepanjang 45 menit. Umumnya terdapat masa istirahat 15 menit di antara kedua babak tersebut.
Perpanjangan waktu dan adu penalti
Kebanyakan pertandingan biasanya berakhir setelah kedua babak tersebut, dengan sebuah tim memenangkan pertandingan atau berakhir seri. Meskipun begitu, beberapa pertandingan, terutamanya yang memerlukan pemenang mengadakan babak tambahan yang disebut perpanjangan waktu kala pertandingan berakhir imbang: dua babak yang masing-masing sepanjang 15 menit dimainkan. Hingga belum lama ini, IFAB telah mencoba menggunakan beberapa bentuk dari sistem ‘sudden death’, namun mereka kini telah tidak digunakan.
Jika hasilnya masih imbang setelah perpanjangan waktu, beberapa kejuaraan mempergunakan adu penalti untuk menentukan sang pemenang. Ada juga kejuaraan lainnya yang mengharuskan pertandingan tersebut untuk diulangi.
Perlu diperhatikan bahwa gol yang dicetak sewaktu babak perpanjangan waktu ikut dihitung ke dalam hasil akhir, berbeda dari gol yang dihasilkan dari titik penalti yang hanya digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan.
Wasit sebagai pengukur waktu resmi
Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang sebagai hakim garis. Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu apabila terjadi pergantian pemain dan mengumumkan tambahan waktu. Pada Piala Dunia 2006, digunakan ofisial ke-lima.
Percobaan penggunaan gol emas dan gol perak
Lihat: Gol perak; Gol emas.
Pada akhir 1990-an, IFAB mencoba membuat pertandingan lebih mungkin berakhir tanpa memerlukan adu penalti, yang sering dianggap sebagai cara yang kurang tepat untuk mengakhiri pertandingan.
Contohnya adalah sistem gol perak yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada perpanjangan waktu pertama, dan gol emas yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada perpanjangan waktu kedua.
Kedua sistem ini telah dihentikan oleh IFAB.
Kejuaraan internasional besar
Kejuaraan internasional terbesar di sepak bola ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football Association. Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali. Lebih dari 190 timnas bertanding di turnamen kualifikasi regional untuk sebuah tempat di babak final. Turnamen babak final yang berlangsung selama empat minggu kini melibatkan 32 timnas (naik dari 24 pada tahun 1998).
Kejuaraan internasional yang besar di setiap benua adalah:
• Eropa: Piala Eropa atau dikenal dengan nama Euro
• Amerika Selatan: Copa América
• Afrika: Piala Afrika
• Asia: Piala Asia
• Amerika Utara: Piala Emas CONCACAF
• Oseania: Piala Oseania
Ajang tingkat klub terbesar di Eropa adalah Liga Champions, sementara di Amerika Selatan adalah Copa Libertadores. Di Asia, Liga Champions Asia adalah turnamen tingkat klub terbesar.
Sepak bola sudah dimainkan di Olimpiade sejak tahun 1900. (kecuali pada Olimpiade tahun 1932 di Los Angeles). Awalnya ini hanya untuk pemain-pemain amatir saja, namun sejak Olimpiade Los Angeles 1984 pemain profesional juga mulai ikut bermain, disertai peraturan yang mencegah negara-negara daripada memainkan tim terkuat mereka. Pada saat ini, turnamen Olimpiade untuk pria merupakan turnamen U-23 yang boleh ditamnbahi beberapa pemain di atas umur. Akibatnya, turnamen ini tidak mempunyai kepentingan internasional dan prestise yang sama dengan Piala Dunia, atau bahkan dengan Euro, Copa America atau Piala Afrika.
Sebaliknya, turnamen Olimpiade untuk wanita membawa prestise yang hampir sama seperti Piala Dunia Wanita FIFA; turnamen tersebut dimainkan oleh tim-tim internasional yang lengkap tanpa batasan umur.

Tokoh Koperasi

Pada awalnya, Daman Danuwidjaja, pendiri Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) di Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengakui rintangan dan hambatan yang dihadapi untuk menjalankan usaha itu, bukan main besarnya.
Saat koperasi untuk peternak sapi perah tersebut didirikan pada 1 April 1969, Daman harus menghadapi ulah kolektor atau tengkulak yang menetapkan harga susu amat rendah. Bahkan, bisa saja kerja peternak tidak dibayar. Masalahnya, susu adalah komoditas yang sangat cepat rusak.
Tak heran jika peternak punya daya tawar yang sangat kecil dan hanya bisa pasrah diatur kolektor. Jika tidak, susu menjadi basi dan tak laku dijual. Peternak pun malah kehilangan pendapatan. Dampaknya, tingkat kerusakan susu di koperasi dan peternak saat itu juga termasuk tinggi.
Kendala itu dapat diatasi dengan milk treatment namun biayanya sangat mahal. Dijelaskan dalam buku Pengalaman, Pemikiran, dan Perjuangan Drh Haji Daman Danuwidjaja Membangun Usaha Koperasi Persusuan Mandiri yang diterbitkan KPBS Pangalengan, biaya itu mencapai Rp 550 juta.
Berkat upaya pendekatan Daman dengan industri pengolahan susu, KPBS akhirnya bisa mendapatkan pinjaman untuk masa pengembalian selama lima tahun. Pembangunan milk treatment berlangsung lebih kurang enam bulan dan selesai pada Juli 1979.
Kenyataannya, hanya dalam waktu tiga tahun pinjaman sudah bisa dilunasi. Jumlah pegawai pada masa awal KPBS beroperasi hanya 36 orang bertambah menjadi sekitar 250 orang saat ini. Begitu pula dengan peningkatan jumlah anggota dari sekitar 600 peternak menjadi 5.200 peternak.
Sementara, populasi sapi milik anggota juga bertambah dari 2.000 ekor menjadi 22.000 ekor. Menurut Ketua Umum KPBS Aun Gunawan, kapasitas produksi koperasi saat ini lebih kurang 135 ton per hari. Sekitar 95 persen dari produk itu berupa susu segar.  "Lebih kurang 75 ton per hari disalurkan ke Frisian Flag, industri susu lain sebanyak 50 ton, dan sisanya untuk produk KPBS," kata Aun.
Dalam kondisi yang belum sepenuhnya dapat dikatakan sejahtera, para peternak harus bekerja keras di atas rata-rata profesi lainnya. Belum lagi, bila musim kemarau para peternak harus mencari rumput ke tempat yang amat jauh dengan jarak hingga puluhan kilometer.
Harga susu yang terus naik memang mendorong masyarakat beternak sapi. Sekitar tiga tahun lalu , rata-rata harga susu sebesar 2.845 per liter dan menjadi Rp 3.250 saat ini. Akan tetapi, harga sapi juga semakin mahal. Harga sapi dara bunting lokal misalnya, mencapai Rp 10-11 juta per ekor.
Itu harga untuk sapi yang hamil lima bulan. Kalau sapi yang sedang berproduksi lebih mahal, mencapai Rp 12,5-15 juta per ekor, ujar Aun. Ka rena itulah, KPBS senantiasa mengupayakan agar para peternak bisa menerima harga susu sebaik mungkin.
Daman Danuwidjaja, pendiri KPBS itu sudah wafat tahun 1995 pada usia 57 tahun . Dalam hidupnya, suatu waktu ia pernah berujar, Pengurus koperasi dan karyawan dari pengawas hingga manajer adalah pelayan-pelayan untuk para anggota. Kini n ilai-nilai yang diwariskan itu masih tetap diterapkan dan akan terus dilanjutkan KPBS pada masa-masa mendatang, demi meningkatkan taraf hidup peternak.

Jumat, 18 November 2011

Wisata Perkampungan Betawi

Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kabupaten Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi.
Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre) dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya.
Terdapat lebih dari 100 jala gantung di danau ini untuk menangkap berbagai jenis ikan termasuk beragam ikan hias. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi air seperti memancing. Taman disekitarnya ditanami dengan beragam pohon buah-buahan yaitu pisang, kelapa dan jambu biji.alam sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Sebelum itu, Pemerintah DKI Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi, namun urung dilakukan karena seiring perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya. Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan kawasan baru sebagai pengganti kawasan yang sudah direncanakan tersebut. Melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sejak tahun penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai berusaha merintis dan mengembangkan perkampungan tersebut sebagai kawasan cagar budaya yang layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa cukup, pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sebelum itu, perkampungan Setu Babakan juga merupakan salah satu objek yang dipilih Pacifik Asia Travel Association (PATA) sebagai tempat kunjungan wisata bagi peserta konferensi PATA di Jakarta pada bulan Oktober 2002.
Perkampungan Setu Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan  budayanya masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya.
Yang tak kalah menarik, di perkampungan ini juga banyak terdapat warung yang banyak menjajakan makanan-makanan khas Betawi, seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor, ketupat sayur, bakso, laksa, arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot. Tak hanya makanan, aksesori khas Betawi juga dijajakan di pinggir-pinggir jalan utama, seperti kacamata cengdem (goceng adem), mainan anak khas Betawi, dan aksesori lainnya.
Wisatawan yang berkunjung ke Setu Babakan juga dapat menyaksikan pagelaran seni budaya Betawi, antara lain tari cokek, tari topeng, kasidah, marawis, seni gambus, lenong, tanjidor, gambang kromong, dan ondel-ondel yang sering dipentaskan di sebuah panggung terbuka berukuran 60 meter persegi setiap hari Sabtu dan Minggu. Selain pagelaran seni, pengunjung juga dapat menyaksikan prosesi-prosesi budaya Betawi, seperti upacara pernikahan, sunat, akikah, khatam Al-Qur‘an, dan nujuh bulan, atau juga sekedar melihat para pemuda dan anak-anak latihan menari dan silat khas Betawi.
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Setu Babakan tidak hanya menyajikan pagelaran seni maupun budaya, melainkan juga menawarkan jenis wisata alam yang tak kalah menarik, yakni wisata danau. Dua danau, yakni Mangga Bolong dan Babakan, di perkampungan ini biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan untuk memancing atau sekedar bersenda gurau dan menikmati suasana sejuk di pinggir danau. Selain itu, wisatawan juga dapat menyewa perahu untuk menyusuri dan mengelilingi danau dengan tarif sekitar Rp 8.000 (Juni 2008). Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat berkeliling kampung dengan cara menyewa delman yang sering berlalu-lalang di perkampungan ini.
Wisatawan yang berkunjung ke perkampungan ini juga dapat berkeliling ke perkebunan, pertanian, serta melihat tanaman-tanaman khas Betawi di pelataran rumah-rumah penduduk. Apabila berkunjung ke pelataran rumah penduduk, tak jarang pengunjung akan dipetikkan buah sebagai tanda penghormatan. Jika wisatawan tertarik untuk memetik dan berniat membawa pulang buah-buahan tersebut, maka pengunjung dapat membelinya dengan terlebih dulu bernegosiasi harga dengan pemiliknya. Buah-buahan yang tersedia di perkampungan ini antara lain belimbing, rambutan, buni, jambu, dukuh, menteng, gandaria, mengkudu, nam-nam, kecapi, durian, jengkol, kemuning, krendang, dan masih banyak lagi.
Ini adalah salah satu mungkin cuma satu-satunya di DKI Jakarta wisata yang menampilkan Budaya Betawi.

Rabu, 16 November 2011

Rejeki ada yang ngatur


pernah lihat seekor cicak? pastinya pernah donk ya.... kira kira cicak itu makanya apa ya?
emm nyamuk kan ya? tapi pernah tidak kita merenungkan sejenak KOK BISA ya. cicak yang tidak punya sayap bisa memakan nyamuk yang punya sayap. kan nyamuk lincah bisa terbang kesana kemari tapi tetep saja cicak yang tidak punya sayap bisa memakan nyamuk. itulah yang disebut semua sudah ada rejekinya.

jika ada diantara pembaca sedang berkeluh kesah karena sudah lulus tapi belum dapat pekerjaan, atau khawatir bagaimana menafkahi keluarga karena baru dipecat, atau baru ditinggal suami tercinta karena meninggal. jangan khawatir karena pada dasarnya setiap dari kita sudah tuhan cukupkan rejekinya. tidak mungkin tuhan menciptakan perut tapi tidak menyediakan pengisinya yakinlah. dalam tulisan singkat ini saya ingin membagikan beberapa pemikiran saya mengenai rejeki.

1. setiap manusia sudah tuhan cukupkan rejekinya
setiap mahluk dimuka bumi ini sudah tuhan cukupkan rejekinya tinggal bagaimana kita "menjemputnya". bayangkan gajah yang tidak sekolah saja masih bisa hidup, cicak yang makananya nyamuk saja tidak ada yang mati kelaparan, kaktus yang hidup dipadang gersang masih bisa bertahan. tidak ada satu hewanpun yang tidak tuhan cukupkan rejekinya, YAKINLAH. kecemasan yang kita hadapi sebenarnya adalah hal yang wajar, ketika kita takut bagai mana kita akan bertahan hidup, saya kan hanya lulusan SD bagaimana saya bisa mencari uang yang banyak. eiitts tunggu dulu gajah yang besar saja tidak sekolah bisa hidup. tapi bagaimana saya bisa sukses keluarga saya saja miskin, eeits tunggu dulu cicak yang tidak punya sayap saja bisa dapat makanan nyamuk yang terbang. tapi kan saya tidak punya apa-apa, bersyukurlah setidaknya anda masih punya mata untuk membaca kisah ini. jika kita mencemaskan rejeki kita ingatlah cicak dan nyamuk smuanya sudah ada jatahnya.


adek bayi aja ada rejekinya kok 


2. rejeki tidak sama dengan uang
rejeki itu tidak selalu uang,  jika rejeki itu uang berarti nabi adam tidak memiliki rejeki. bagaimana dengan suku pedalaman yang mungkin dibeberapa tempat belum mengenal uang tp toh mereka masih bisa hidup. rejeki itu adalah apa yang kita punya dan rasakan. jika kita punya tapi tidak kita rasakan berarti itu blm rejeki kita. ada orang kaya memiliki harta yang melimpah tapi dia terkena kolesterol dan tidak boleh makan ini dan itu, atau kaya raya tapi sakit dan hanya bisa terbaring di rumah sakit. tapi ada keluarga yang sederhana tapi sehat bugar dan bisa memakan apa saja walau tidak banyak uang. mana yang lebih baik? apa yang ada dalam diri kita itu adalah rejeki berbagai kemudahan dalam diri kita itu adalah rejeki, kesehatan kita itu adalah rejeki, rumah reot kita itu adalah rejeki, dan begitu melimpah rejeki disekeliling kita hanya terkadang kita tidak menyadarinya. walaupun hanya pegawai biasa yang punya gaji pas-pasan namun lebih baik dari pada bos yang banyak uang namun banyak juga hutangnya. kita masih bisa mendengar, melihat dengan baik, berjalan dengan sempurna, ataupun walaupun sesusah-susah keadaan pasti terdapat sesuatu rejeki yang kita miliki. rejeki itu banyak disekeliling kita hanya kita hanya kita yang tidak menyadarinya. pasangan yang setia, anak yang baik dan membanggakan, orang tua yang penyayang. tetangga yang baik bos yang pengertian, taman yang mau mengantarkan kita, makansiang gratis karena ada yang ulang tahun  dan banyak hal lainya.

TANTANGAN : anda coba tidak membawa uang 1 rupiahpun selama 1 minggu dan perhatikan apa yang terjadi, anda akan mengerti konsep ini dan anda masih bisa bertahan ^_^ 


3. saluran rejeki
Rejeki kita bukan dari orang tua kita, bukan dari pekerjaan kita, bukan dari beasiswa kita, dan bukan dari mahluk manapun juga. Rejeki itu datangnya dari Allah langsung untuk kita, melalui orang tua kita, melalui pekerjaan kita, melalui beasiswa kita dan dari saluran manapun juga. selayaknya hujan lewat daerah manapun juga pasti akan jatuh ke bumi juga. jadi jika kita berani untuk bilang "mamah/papah, kaka tidak usah dikasih uang jajan lagi, biaya sekolah atau kuliah biar kaka yang tangung. YAKINLAH Allah akan membukakan jalan pintu rejeki yang lainya, mungkin walau tidak dikasih uang jajan makan pagi masih ada, makan siang ada yang teraktir. walau tidak bisa bayar kendaraan umum mungkin ada teman yang mengajak boncengan bareng. YAKINLAH bahwa semua rejeki itu datangnya melalui Allah langsung kepada kita, dan bukan dari siapa-siapa. 
TANTANGAN : bilang pada orang tua anda bahwa anda mandiri dan tidak perlu membiayai lagi. lihatlah apa yang terjadi. anda akan memahami ?

4. stiap rejeki ada waktun dan kondisinya 
kenapa saat ini saya tidak punya uang sepeserpun, padahal saya sudah bekerja keras? sedangkan teman atau kerabat saya leha-leha saja uangnya begitu mudah. perhatikan hal ini, taukah anda dengan SULE pemeran dalam acara OVJ ia baru bisa sukse sekarang2 tapi apakah anda tau bagaimana sule 5 atau 10 tahun sebelumnya. dia pernah jualan baso, jualan2 keliling dan pekerjaan kasar lainya. begitupun dengan tukul, dan begitupun dengan abraham linkom dia sukses menjadi presiden padahal ketika awalnya jadi ketua rt (istilah kitanya :p) saja tidak terpilih. intinya semua ada waktu dan kondisinya. mengingat apa yang dikatakan pak mario teguh, bahwa setiap orang itu memiliki waktu kesuksesanya, ada yang 20 tahun, ada yang 35 tahun, 70 tahun bahkan 200 tahun. tapi permasalahanya manusia itu memiliki batasan yaitu usianya. tugas kita adalah bagaimana mempercepat kesuksesan itu jika 30 tahun anda akan suskses maka buatlah hal tersebut menjadi 25 tahun. tentunya anda sendiri yang tau bagaimana caranya. jika kita sekarang terpuruk tenang saja smua ada kondisi dan waktunya

Sejarah didirikannya Tugu Monas

Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monasberdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia Monumen Nasional yang diketahui oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah, Komandan KMKB Jakarta Raya. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.

Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975.

Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.

Ukuran dan Isi Monas

Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.



Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.


Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.


Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.


Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.
Tujuan di dirikannya Tugu MONAS
 
Monumen Nasional yang lebih dikenal dengan sebutan Monas atau Tugu Monas adalah salah-satu monumen kebanggaan bangsa Indonesia, khususnya bagi warga Ibukota Jakarta dan sekitarnya. Monumen ini didirikan dengan tujuan sebagai monumen peringatan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia didalam melawan penjajahan Belanda pada masa revolusi kemerdekaan tahun 1945.

 Dengan adanya Monumen Nasional ini kiranya dapat menjadi sumber inspirasiserta semangat patriotisme bagi generasi yang ada sekarang dan yang akandatang. Hal-hal yang memaknai yang tersebut diatas dapat ditemui melalui 3 (tiga) tempat yang menjadi simbol bangsa yaitu didalam Monas terdapat museum yang menceritakan napak tilas sejarah Indonesia, ruang kemerdekaan yangmerupakan tempat dikumandangkan proklamasi oleh Presiden Soekarno danpelataran cawan atau ruang yang memiliki arti dan lambang proklamasi.

Sebagai sebuah Monumen Nasional, tentulah Monas menjadi suatu simbol besar yang melambangkan siapa itu Indonesia. Namun banyak orang pribumi sendiri yang tidak mengetahui maksud dan arti dari bentuk Monas itu sendiri. Ada yang mengatakan bahwa bentuknya menyerupai obor raksasa, Tombak besar dan bahkan ada yang mengatakan bentuknya menyerupai Mercusuar karna di cawan puncak teratas kita hanya dapat melihat-lihat kota jakarta keberbagai penjuru tanpa ada sesuatu yang mengingatkan kita akan semangat perjuangan dulu kala, seolah hanya menjadi menara pengawas aktifitas ibu kota setiap waktu.
Padahal maksud dari bentuk monas adalah sebuah alu dan lumbung yang mengartikan simbol kesuburan dan kemkamuran. Namun dimana bentuk bangunan yang mengartikan “mengenang perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah..?”sehingga banyak orang dibuat bingung oleh bentuknya. Bukankah alu dan lumbung justru menyimbolkan bahwa bangsa indonesia adalah negara yang hanya memikirkan perut ?.

Patung perunggu berbentuk lidah api yang berada di puncak teratas tugu menyimbolkan semangat juang yang tak kenal menyerah. Namun tak jelas terlukis perjuangan apa dan untuk apa. Apakah maksud perjuangan tersebut adalah untuk meraih kekayaan ?, karena bila kita pikir patung tersebut berlapisi banyak emas.
Fungsi Monumen Nasional sebagai bangunan sakral bangsa ini telah berubah fungsi menjadi tempat untuk masyarakat berolah raga, tempat berekreasi di akhir pekan , bahkan menjadi tempat pertunjukan pentas musik akbar di akhir tahun. Lalu dimana nilai sakral Monas sebagai tempat mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa ?.
Jelas berdirinya Monas menjadi daya tarik tersendiri bagi berdirinya banyak gedung megah di sekitar taman monas yang juga menjadi pendongkrak perekonomian bangsa serta berkembangnya kehidupan kota menjadi megepolitan.apakah itu yang menjadi fungsi keberadaan Monas sebagai Monumen bangsa….?
  
Ruang Museum Sejarah. 
Merupakan sebuah Ruang Museum Sejarah yang terletak 3 meter dibawah permukaan halaman Tugu Monumen Nasional dengan Ukuran luas 80 X 80 meter. Dinding, tiang dan lantainya secara keseluruhan berlapiskan marmer.
Diruangan museum sejarah terdapat 51 jendela peragaan (Diorama) yang mengabadikan peristiwa-peristiwa sejarah sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia, perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia hingga masa pembangunan Orde Baru.
Diruangan Museum Sejarah ini kita bisa mengenang kembali bagaimana para pahlawan dahulu memperjuangkan kemeredekaan Republik Indonesia sehingga seperti yang saat ini kita rasakan, Dari sejarah tentang Peradaban, budaya, agama, serta sejarah tentang peperangan sampai dengan perkembangan dimasa sekarang bisa kita temukan.

Ruang Kemerdekaan 
Ruang Kemerdekaan berbentuk Amphitheater yang terletak dibawah Cawan Tugu Munumen Nasional atau Monas. Didalamnya terdapat 4 (empat) Atribut Kemerdekaan Republik Indonesia,Peta Kepulauan Negara Republik Indonesia, Bendera Sang Saka Mera Putih, Lambang NegaraBhineka Tunggal Ika dan Pintu Gapura yang berisikan Naskah Proklamasi Kemeredekaan Indonesia.

Pelataran Puncak
Pelataran Puncak Tugu Monumen Nasional terletak pada ketinggian 115 meter dari halaman Tugu Monumen Nasional. Dengan elevator tunggal berkapasitas maksimum 11 orang pengunjung dapat mencapai Pelataran Puncak yang luasnya 11 X 11 meter dan dapat menampung sebanyak 50 orang Di pelataran ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Di sekeliling rangka elevator didalam badan tugu, terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi.
Dari atas Pelataran Puncak Tugu Monas kita bisa menggunakan Teropong untuk melihat-lihat kota jakarta yang mana teropong ini disewakan dengan harga 2000 / coin selama 1,7 menit.
Jadi tidak terlalu sulit untuk melihat-lihat kota Jakarta.

Lidah Api Kemerdekaan
Lidah Api di pelataran Puncak dibuat dari perunggu seberat 14,5 ton dengan tinggi 14 meter dan dengan diameter 6 meter, terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Seluruh permukaan Lidah api berlapiskan emas (gold leaf) seberat lebih kurang 50 kg. Ketinggian dari halaman Tugu Munumen Nasional sampai dengan puncak Lidah Api adalah 132 meter.

PEMANFAATAN MONAS

  1. Pemanfaatan bagi masyarakat luas untuk menghayati sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, melalui sajian visual dari adegan diorama di ruang MONAS.
  2. Memelihara kelestarian taman medan merdeka dan jalur MONAS yang berfungsi sebagai unsur penunjang terhadap keagungan MONAS.
  3. Meningkatkan penanganan kebersihan dan keasrian taman medan merdeka sebagai paru-paru ibukota jakarta.
  4. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke ibukota Jakarta, baik wisata nusantara maupun asing dan sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli daerah.
  5. Pemanfaatan taman sebagi tempat rekreasi, kegiatan senam kesegaran jasmani, kesenian, kebudayaan dan kegiatan sosial.

BERANI MODAL AWAL ENTREPRENEUR

Seperti yang dipaparkan oleh Bob Sadino. bahwa kunci suksesnya selama ini adalah jalankan saja bisnisnya tanpa banyak teori, dengarkan keluhan dan saran dari customer, karena banyak orang yang berteori pastinya merasa lebih pintar dan terkadang takut untuk mengambil resiko, sehingga bisnisnya tidak pernah jalan. Berangkat dari situ saya mengambil beberapa tulisan dari entrepreneur-entrepreneur yang sudah sukses, bahwa modal utama dari seorang entrepreneur adalah harus BERANI. Berani apa saja? yaitu;

1. Berani Mimpi
2. Berani Mencoba
3. Berani Merantau
4. Berani Gagal
5. Berani Sukses

Yang pertama saya ingin bahas adalah rumus pertama, BERANI MIMPI. Enterpreneur itu memang harus berani bermimpi. Bagaimana dengan anda? Saya rasa, meski disaat krisis ekonomi, kita janganlah merasa takut bermimpi. Sebab kita harus yakin bahwa mimpi atau visi itu sama dengan cetak biru (blue print) dari realita. Artinya, sesuatu yang akan menjadi kenyataan.

Para pakar mempunyai keyakinan, kalau entrepreneur berani memiliki visi, maka akan lebih dapat menciptakan kekuatan positif di dalam pikirannya. Sehingga nantinya akan lebih mampu meningkatkan kemampuan kerja dan kualitas hidup kita. Karena itu saya yakin dengan ungkapan berikut ini: "hati-hatilah dengan angan-anganmu, karena angan-anganmu itu akan menjadi kenyataan."

Presiden pertama kita, Ir. Soekarno, pernah mengatakan, "Gantungkan cita-citamu setinggi langit." Visi itu memang bisa mensugesti orang. Dan, semua langkah kita akan kita arahkan kesana. Apalagi Entrepreneur itu biasanya seorang pemimpin. Maka mimpi tentang perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat mempengaruhi para pengikut yang dipimpinnya.

Sebagai pemimpin, entrepreneur harus memeliki ilmu "obor". Artinya harus dapat menerangi sekelilingnya. Entrepreneur dengan visi bsar adalah obor bagi para bawahannya. Entrepreneur dengan visi besar akan menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh motivasi.

Entrepreneur itu sosok yang seharusnya tidak takut dengan mimpi. Apalagi mimpi itu tidak perlu biaya. Tetapi, masalahnya adalah belum tentu semua orang punya keberanian bermimpi. Sehingga tidak berlebihan kalau untuk bermimpi pun membutuhkan sebuah keberanian.

Hal itu bisa terjadi karena kita terkadang masih terpaku pada mitos-mitos, yang telah mentradisi di kalangan masyarakat yang luas. Misalnya, ada mitos yang mengatakan, bahwa kalau kita mau sukses, kita harus punya gelar sarjana. Padahal kenyataanya, cukup banyak orang yang sukses tanpa menyandang gelar sarjana. Banyak pengusaha yang memulai usahanya dengan mengembangkan mimpi-mimpinya dari nol.

Kita lihat saja bagaimana Bill Gates yang bermimpi, bahwa personal computer akan tersedia di rumah setiap orang. Untuk merealisaikan mimpinya, ia rela drop out dari studinya, dan lebih menekuni microsoft-nya. Ternyata ia berhasil. Sehingga ia kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Begitu pula Michael Dell. Impiannya juga menakjubkan, yaitu ia ingin mengalahkan mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Akhirnya, ia juga berhasil jadi orang pertama memasarkan komputer pribadi dengan strategi direct marketing. Usahanya yang dirintis tahun 1984 berhasil, buktinya penjualan Dell Computer sangat laris. Bahkan, Dell dalam usia 34 tahun berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Amerika Serikat

Contoh lainnya adalah Jeff Bezos. Mimpinya ingin jadi pengusaha sukses di dunia perdagangan melalui internet. Meski baru tahun 1995, yaitu di saat usianya 30 tahun, ia memberanikan diri masuk ke dunia maya. Ia mendirikan Amazon.com yang merupakan salah satu situs yang paling banyak dikunjungi orang, untuk mendapatkan informasi atau membeli buku-buku bermutu dari seluruh dunia. Mimpinya akhirnya terwujud juga. Dan kini ia juga tercatat sebagai milyader
di negeri paman sam itu.

Dalam konteks inilah, kita sebagai entrepreneur memang memiliki keberanian dalam mimpi. Kita juga harus punya keyakinan, bahwa rezeki itu akhirnya mengikuti mimpi kita. Dan sebetulnya, rezeki itu bisa direncanakan menurut mimpi kita. Rezeki itu berbanding lurus dengan mimpi kita.