Selamat membaca

Laman

Sabtu, 23 April 2011

Tugas 3

1. Jelaskan dengan singkat mengenai ?
  • A) Neraca Pembayaran adalah suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
  • B) Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
  • C) Hutang Luar Negeri adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut.
2. Sebutkan dan Jelaskan manfaat modal asing ?
  1. Penurunan biaya bunga APBN.
  2. Sumber investasi swasta.
  3. Pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI).
  4. Kedalaman pasar modal.
  5. Tambahan stok barang modal tahan lama yang akan memperbesar peluang produksi di masa mendatang.
 3.Sebutkan dan jelaskan dampak hutang luar negeri terhadap pembangunan di Indonesia!
  • Hutang luar negeri yang dilakukan selama 1950-1988 telah menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara penghutang terbesar dan sebagai salah satu negara yang sangat tergantung pada hutang luar negeri. Pada akhir tahun 1988 hutang sejumlah US 52,8 milyar merupakan lebih dari setengah Produk Nasional Bruto dan hampir dua kali lipat nilai ekspor barang dan jasa. Tujuh puluh persen dari jumlah itu adalah hutang pemerintah yang berjangka menengah dan panjang. Pinjaman baru pemerintah menyumbang 30% terhadap total pengeluaran pemerintah dalam tahun anggaran 1988/89.
  • Timbullah krisis ekonomi yang makin lama makin meluas dan mendalam. Kemudian krisis ekonomi ini memperkuat krisis yang lain dan begitu seterusnya sehingga terjadilah vicious circle.
  • Dalam periode 1970-1977 bahwa hutang luar negeri bersama dengan investasi asing langsung berpengaruh negatif dan hutang luar negeri ternyata juga terus menerus mengalami penurunan kemampuan dalam membiayai impor barang dan jasa. Kemampuan impor ini yang diukur dengan membandingkan nilai hutang luar negeri bersih dengan nilai impor barang dan jasa telah turun sebesar 24% untuk priode 1970/1971 den menjadi 7% tahun 1978/1979. Akibatnya Indonesia terpaksa harus melakukan pinjaman baru untuk membiayai surplus impor sehingga masuk ke dalam perangkap hutang.
  • Pemerintah akan terbebani dengan pembayaran utang tersebut sehingga hanya sedikit dari APBN yang digunakan untuk pembangunan.
  • Cicilan bunga yang makin memberatkan perekonomian Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar